Di Wajah Bulan
Oleh:
Wahyu Wiji Astuti
Di
wajah bulan tak ada lagi suka
Dan
cerita hanyalah serbuk sejarah
yang
diterbangkan angin, diamuk cuaca
Bulan
bertengger di beranda malam
Sedang
angin alpa menghembuskan satu pesan
tentang
matahari yang ditunggu-tunggu datangnya
Bulan
masih menunggu kabar lewat kemayu awan,
yang
di selendangnya disisipkan sebuah pesan,
luruh
ketika gemuruh bernyanyi sopran
luruh
ketika awan menjelma hujan
Lalu
pesan yang tertinggal hanyalah sebuah tenung
Sedang
tunggu, masih rona merias wajah bulan
Maret 2011