it's me..

Sabtu, 11 September 2010

Menjawab Mimpi
                                             
Tadi aku mencoba membaca gurat-gurat wajahmu
Lewat mimpi yang katamu saban malam kau ramu
Meski riak air kadang memecah hening yang begitu bungkam

Sempat kutangkap asa yang berdenyut pada penantian
di antara bangku-bangku tunggu depan perapian
yang sewaktu-waktu bisa saja membakar ujung selimut malam,
menyulut api di penjuru kabin yang hampir pula tenggelam

Harapku, jika suatu ketika sadarmu, pada waktu yang tak berhenti berputar itu telah kau habiskan untuk mengulum rindu dalam kasip penantian
Dan jika kau tak mampu hentikan putaran, maka hentikan saja kisah di bangku tunggu yang temaram
Julurkanlah sebait asa ke dalam bara dengan tongkat, karena katanya itu bisa menguapkan rasa yang terlanjur pekat

Lalu jangan tanyakan lagi pada malam yang tak berupa,
“Kali ini harusnya mimpi apa?” sekalipun ribuan godam menohok dinding hatimu yang membiru
Kali saja, dengan itu kau tahu, ada sesak yang menyesak, di sini,
tentang lara yang belum sirna dengan kata-kata,
tentang ragu yang menjelma peluru,
entah sampai kapan…

                                                                        Serambi KOMPAK, Juni 2010
                                                                        Kepada Peramu Mimpi

2 komentar: